Menunda kehamilan digunakan untuk menggambarkan situasi pasangan yang sepakat memutusakan untuk menunda memiliki anak, hal ini bisa didasari atas petimbangan faktor ekonomi, karir, pendidikan, persiapan emosional dan mental, namun menunda kehamilan juga dapat menjadi salah satu penyebab sulit hamil yang dapat mempengaruhi kesuburan :
Penurunan Kualitas Telur
Jumlah telur pada wanita memiliki jumlah yang tidak menentu, namun seiring bertambahnya usia kualitas dan jumal telur yang dimiliki akan semakin menurun, sehingga hal ini dpat mempengaruhi kesuburan pada wanita.
Kondisi Reproduksi Pria
Sama halnya dengan wanita, volume dan kualitas sperma cenderung akan menurun seiring bertambahnya usia , termasuk penurunan jumlah sperma, penurunan motilitas sperma (gerakan sperma), dan peningkatkan jumlah sperma yang cacat morfologis (bentuk sperma yang tidak normal).
Komplikasi Kehamilan
Penundaan kehamilan juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. wanita yang hamil pada usia lebih tua memiliki risiko yang lebih tinggi terkena masalah seperti preeklamsia, diabetes gestasional, dan kelahiran premature
Risiko Kesehatan Bayi
Meskipun risiko kesehatan bayi yang terkait dengan usia pria tidak sebesar risiko yang terkait dengan usia wanita, penundaan kehamilan oleh pria yang lebih tua dapat meningkatkan risiko untuk beberapa kondisi kesehatan pada anak, seperti autisme dan gangguan genetik.
Pilihan Perencanaan Kehamilan Terbatas
Semakin bertambah usia, pasangan akan menghadapi batasan waktu dalam perencanaan keluarga, hal ini dapat membatasi pasangan untuk memiliki jumlah anak yang diinginkan serta keinginan permintaan jenis kelamin anak, tidak menutup kemungkinan banyak pasangan yang menginginkan anak laki-laki atau perempuan hadir dalam keluarga mereka, namun semakin bertambahnya usia, program untuk permintaan jenis kelamin anak, cenderung sulit berhasil.