Layanan Bayi Tabung (IVF) di Bali

Bayi tabung (IVF) adalah teknik untuk membantu mendapatkan kehamilan paling canggih yang ada saat ini. Prosesnya melibatkan pembuahan sel telur dengan sel sperma ayah di laboratorium, yang kemudian akan ditumbuhkan pada media kultur selama beberapa hari sampai tumbuh menjadi embrio yang siap ditanamkan kembali ke dalam rahim ibu.

Bayi Tabung (IVF)

IVF Bali

Situasi yang merekomendasikan IVF

Dalam keadaan apa IVF direkomendasikan? Faktor-faktor berikut ini dapat menunjukkan bahwa ini adalah tindakan terbaik bagi pasangan atau orang tua untuk mengambil program IVF.

Dari pihak ayah:

Jumlah produksi sperma normal rendah (yang dapat diketahui melalui analisis sperma)
Sel sperma biasanya tidak ditemukan dalam air mani

Dari pihak ibu:

Penyumbatan di saluran tuba falopi
Deposit sel telur menurun
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang tidak sembuh setelah terapi
Masalah infertilitas lain yang tidak jelas penyebabnya

Tingkat keberhasilan IVF sangat dipengaruhi oleh usia ibu. Usia prima dengan tingkat keberhasilan tertinggi terletak pada usia 35 tahun ke bawah, jadi sangat penting bagi para orang tua untuk tidak menunda-nunda keputusan mereka. Sebelum memilih program terbaik untuk Anda, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan cara terbaik Anda ke depan.

Berikut adalah prosedur IVF:

Merencanakan konsultasi

Hubungi kami melalui WhatsApp untuk membuat jadwal janji temu.

Pemeriksaan umum

Bagi bunda

USG abdominal dan transvaginal
Cek darah lengkap, memeriksa masalah pembekuan darah
Pemeriksaan infeksi Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV
Histerosalpingografi (HSG)*
Laparoskopi dan biopsi endometrium*

Bagi ayah

Analisis sperma
Pemeriksaan infeksi Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV
Analisis hormon
USG testis*

*) Jika ada indikasi.

Hari Kedua Menstruasi

Memulai prosedur IVF

Menyerahkan dokumen identitas ayah dan bunda
Menyerahkan akta nikah resmi ayah dan bunda
Menandatangani formulir informed consent
Bagi bunda: Cek darah hormon basal pagi hari
USG

Hari Ketiga Menstruasi

Stimulasi sel telur

Bagi bunda: Penyuntikan stimulan sel telur.

Hari Keenam dan Kedelapan Menstruasi

Pemeriksaan progres

Bagi bunda

USG
Cek darah & hormon

Bagi ayah & bunda

Konsultasi dengan dokter

Hari Kesepuluh Menstruasi

Pemeriksaan progres & mematangkan telur

Bagi bunda

USG
Cek darah & hormon
Konsultasi dengan dokter
Penyuntikan pematang sel telur

Hari Kedua Belas Menstruasi

Fertilisasi in-vitro

Bagi bunda: Pengambilan sel telur
Bagi ayah: Pengambilan sperma
Fertilisasi melalui intracytoplasmic sperm injection (ICSI)
Pematangan embrio

Hari Kelima Belas atau Ketujuh Belas Menstruasi

Transfer embrio

Bagi bunda: Embrio akan ditransfer ke rahim.

Hari Kedua Puluh Tujuh Menstruasi

Cek kehamilan

Bagi bunda: Cek kehamilan untuk memastikan embrio tumbuh menjadi janin.

FAQ

Bagaimana tingkat keberhasilan bayi tabung?

Angka keberhasilan rata-rata program bayi tabung di dunia (tanpa memperhitungkan faktor usia, masalah infertilitas, dan prosedur yang digunakan) mencapai 29,6% (EHSRE, 2017). Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peluang keberhasilan bayi tabung saat ini adalah 1:3. Peluang ini semakin meningkat jika faktor usia diperhitungkan, semakin muda usia, semakin tinggi pula kesempatan memiliki buah hati melalui program bayi tabung. Peluang keberhasilan pada kelompok usia dibawah 35 tahun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia di atas 42 tahun.

Peluang mendapatkan anak kembar melalui bayi tabung?

Di dunia, rata-rata embryo yang ditanamkan saat proses bayi tabung adalah dua buah. Saat ada dua atau lebih dari embryo yang di transfer menempel di dinding rahim, maka kehamilan kembar pun terjadi. Sehingga dapat dikatakan peluang mendapatkan anak kembar melalui bayi tabung cukup tinggi.

Bisakah saya memilih jenis kelamin bayi saya lewat IVF?

Dengan syarat dan ketentuan tertentu, Anda bisa memilih jenis kelamin bayi Anda lewat IVF. Saat mengikuti proses bayi tabung, pemilihan jenis kelamin dapat dilakukan melalui pemeriksaan PGS (Preimplantation Genetic Screening). Silakan berkonsultasi dengan dokter kami mengenai pertimbangan-pertimbangannya.

Apa saja risiko dan efek samping proses bayi tabung?

Terdapat beberapa risiko dan efek samping pada proses bayi tabung, di antaranya:

Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS): Proses stimulasi sel telur pada program bayi tabung akan mengakibatkan folikel telur yang dihasilkan lebih banyak. Hal ini dapat menyebabkan pengumpulan cairan di perut pada 1% calon bunda yang menjalani proses bayi tabung. Dengan perkembangan alat USG yang semakin canggih, kondisi ini dapat lebih cepat diantisipasi oleh dokter.
Risiko perdarahan saat pengambilan sel telur: Risiko ini sangat jarang terjadi (<1%) karena saat ini prosedur pengambilan folikel telur telah menggunakan jarum khusus yang dimasukan ke dalam rahim. Perdarahan yang dihasilkan juga biasanya sangat sedikit.
Kehamilan kembar: Walaupun beberapa pasangan melihatnya sebagai anugerah, kehamilan kembar bukanlah kondisi normal. Kehamilan kembar memiliki risiko selama kehamilan dan kelahiran prematur lebih tinggi.
Keguguran: Setelah dinyatakan hamil melalui program bayi tabung, calon bunda masih bisa mengalami keguguran. Hal ini juga dapat terjadi pada kehamilan normal.

Back to top of page