page-header

WIN Fertility Center July 23, 2022

Haid Tidak Teratur dan PCOS

oleh dr. Pande Made Doddy Haryadi, S.Ked.

 

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah salah satu penyebab tersering yang mengakibatkan Infertilitas (dikenal dengan mandul/kemandulan/ lama tidak punya anak) pada Bunda yang biasanya berusia produktif atau subur. Selain itu, PCOS juga mempengaruhi berbagai aspek pada Bunda, terutama dapat mempengaruhi kesehatan bahkan setelah melewati usia subur. Di seluruh dunia, 4% – 21% dari keseluruhan Bunda terkena PCOS. Penyebab dari PCOS ini masih belum dikatakan jelas, dicurigai ada peran yang melibatkan gangguan genetic dan pengaruh lingkungan.[1]

Diperkirakan kemandulan ini dialami oleh 40% Bunda dengan PCOS dan skitar 80% Bunda yang kemandulannya disebabkan oleh permasalahan pada sel telur memiliki PCOS. Selain kemandulan, PCOS juga menyebabkan masalah lain seperti gangguan metabolisme (obesitas, sakit gula), penyakit jantung dan pembuluh darah, bahkan mempengaruhi psikologikal (cemas, depresi, penurunan kualitas hidup) Bunda.[1] Infertilitas ini sendiri adalah gangguan kesuburan yang ditandai dengan gagalnya untuk mendapat kehamilan dalam waktu lebih dari 12 bulan walaupun Bunda dan Ayah sudah melakukan hubungan suami istri secara rutin tanpa pengaman.[2]

ADA APA?

Perjalanan terjadinya penyakit PCOS masih belum jelas, namun sudah diperkirakan beberapa proses yang didapatkan dari dampak yang diakibatkan oleh PCOS ini sendiri. Ibu yang mengalami PCOS mungkin mengalami hal-hal berikut ini:[3-5]

  1. Gangguan pada sel telur, yang dapat menyebabkan Anda mengalami gangguan siklus menstruasi dan sulit hamil.
  2. Anda mungkin mengalami gejala gangguan makan dan minum, dan mungkin merasa terus menerus lemah karena gangguan metabolisme yang disebabkan oleh PCOS.
  3. Jika Anda bertubuh gemuk (dikenal sebagai kelebihan berat badan), hal ini juga dapat menyebabkan gangguan hormonal, sehingga lebih sulit bagi Anda untuk hamil.
  4. Pertumbuhan rambut halus yang tebal di area yang tidak wajar seperti wajah, leher, dada, perut, punggung, bahkan bokong dan dada.

Terlepas dari berbagai efek yang ditimbulkan oleh PCOS itu sendiri, hal ini tentu akan mempengaruhi kehidupan sosial Anda dan mempengaruhi kualitas hidup Anda sehari-hari.”[3-5]

DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN PCOS

Diagnosis PCOS memerlukan perhatian khusus karena banyak penyakit lain yang dapat menyebabkan siklus haid yang tidak teratur dan gangguan metabolisme lainnya. PCOS juga dapat diskrining dengan melakukan tes laboratorium. Pasangan yang mengalami masalah dalam mencapai kehamilan juga harus diperiksa bersama untuk melihat apakah ada faktor yang berkontribusi dari kedua belah pihak (suami dan istri) terhadap masalah tersebut. Pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan oleh dokter suami dan istri masing-masing[6].

Jika Anda berencana memeriksakan kondisi tanpa anak yang lama dan memiliki gejala seperti di atas, Anda dapat melakukan reservasi terlebih dahulu di aplikasi Sobat Bunda. Dengan mengunduh aplikasi dan melakukan reservasi di Sobat Bunda, kamu bisa mengetahui estimasi waktu antrian atau giliran masuk pemeriksaan, sehingga kamu tidak perlu menunggu lama di rumah sakit.

REFERENSI

  1. Artini P, Obino M, Sergiampietri C, Pinelli S, Papini F, Casarosa E et al. PCOS and pregnancy: a review of available therapies to improve the outcome of pregnancy in women with polycystic ovary syndrome. Expert Review of Endocrinology & Metabolism. 2018;13(2):87-98.
  2. Infertility [Internet]. Who.int. 2022 [cited 22 June 2022]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertility.
  3. Li Y, Chen C, Ma Y, Xiao J, Luo G, Li Y et al. Multi-system reproductive metabolic disorder: significance for the pathogenesis and therapy of polycystic ovary syndrome (PCOS). Life Sciences. 2019;228:167-175.
  4. Cena H, Chiovato L, Nappi R. Obesity, Polycystic Ovary Syndrome, and Infertility: A New Avenue for GLP-1 Receptor Agonists. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2020;105(8):e2695-e2709.
  5. Zhang J, Bao Y, Zhou X, Zheng L. Polycystic ovary syndrome and mitochondrial dysfunction. Reproductive Biology and Endocrinology. 2019;17(1).
  6. Polycystic Ovarian Syndrome: Practice Essentials, Background, Etiology [Internet]. Emedicine.medscape.com. 2022 [cited 23 June 2022]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/256806-overview#a1
Back to top of page
×

Powered by WhatsApp Chat

×
WIN Fertility Center
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.